Buka 24 jam full siap kirim sampai ke luar negeri
  • Gabung Bersama Kami untuk Dapatkan Tambahan Penghasilan Sampai 100 Juta Dalam Program Affiliasi dan Reseller Produk Kami
Beranda » Blog » Maulana Syekh Ibrahim al-Khalidi Kumpulan, Ulama Besar dari Garis Katulistiwa

Maulana Syekh Ibrahim al-Khalidi Kumpulan, Ulama Besar dari Garis Katulistiwa

Diposting pada 14 March 2022 oleh pengurus / Dilihat: 390 kali

[

Syekh Kumpulan tela melahirkan ratusan murid yang kelak menjadi ulama besar

digitren.id, KUMPULAN – Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman ternyata memiliki ulama yang tak kalah masyhur selain Tuanku Imam Bonjol. Dalam ensiklopedia garis khatulistiwa itu juga disebutkan nama Maulana Syekh Ibrahim al-Khalidi Kumpulan. Kumpulan Syekh hidup dari tahun 1764-1914. Dengan bantuan orang lain, ia hidup sampai usia 150 tahun.

Keturunan ke enam Maulana Syekh Ibrahim al-Khalidi Kumpulan, Abu Bakar Tuanku Saidina Ibrahim, mengatakan Syekh Kumpulan atau yang juga akrab disapa Inyiak Balinduang, punya jasa besar mengembangkan agama Islam di Bonjol, Pasaman hingga ke Sumatera Utara.

Menurut Abu Bakar, Inyiak Balinduang punya ratusan murid yang juga berhasil menjadi ulama besar. Seperti Syekh Syahbuddin Tapanuli di Sumatera Utara, Syekh Muhammad Nur Baruah Gunung di Kabupaten Limapuluh Kota, Syekh Muhammad Bashir Lubuk Landur, Syekh Yunus Tuanku Sasak, Syekh Daud Durian Gunjo, Syekh Mudo Tibarau di Kinali dan masih banyak lainnya.

“Guru beliau juga murid dari Syekh Burhanuddin Ulakan. Kemudian, beliau pergi haji ke Mekkah. Pulang dari Mekkah, beliau fokus belajar Tarekat Naqsyabandiyah,” kata Abu Bakar, kepada Republika di Kompleks Makam Syekh Kumpulan, Kamis (10/3).

Syekh Kumpulan membagi nama Tarekat Naqsyabandiyah dengan nama Syekh Muhammad Sa’id Padang Bubus. Setelah paham den Tarekat Naqsyabandiyah, Syekh Kumpulan pergi lagi ke Mekah. Ini adalah hari ke-7 festival, yang didedikasikan untuk pengujian dalam ilmu syariat dan secara khusus melanjutkan ilmu Tarekat di Jabal Abi Qubais Maulana Syekh Khalid Kurdi.

Barulah kemudian dia kembali ke kampung halamannya di Kumpulan untuk mendukung ilmu agama dan tarekat di sebuah surau bernama Surau Kaciak. Sejak Kembali dari Mekah, minat masyarakat belajar agama kepada beliau semakin tinggi. Sehingga dibangunlah Surau Tinggi yang ukurannya lebih besar.

Adanya Surau Tinggi ternyata masih tidak dapat menampung murid dan jamaah Syekh Kumpulan. Kemudian dibangunlah sebuah perkampungan yang arealnya lebih luas. Kampung itu diberi nama Kampung Koto Tuo.

Di Kampung Koto Tuo terdapat 11 masjid dan 11 masjid. Anda sedang merambah arsip untuk kategori Surau Tinggi.

“Dari situlah Syekh melahirkan ratusan murid yang kelak menjadi ulama besar setelahnya baik di sekitar tanah Minangkabau sampai ke pulau Jawa dan Kalimantan,” ucap Abu Bakar.

Tapi dakwah Syekh Kumpulan di kampung halamannnya kala itu menghadapi tantangan tradisi masyarakat yang masih jauh dari ajaran Islam. Ketika itu, masyarakat Minangkabau pada umumnya masih gemar melakukan judi, sabung ayam, dan mabuk-mabukkan. Pertentangan inilah yang diketahui menjadi pemicu Perang Padri. Yaitu kalama ulama bertentangan denga kaum adat yang hidup jauh dari sentuhan ajaran Islam.

Pertentangan den kaum adat itu kemudian disusupi oleh kolonial Belanda yang ikut mengadu domba. Namun akhirnya kaum ulama dan kaum adat ini bersatu dan bersama-sama melawan Belanda. Syekh Maulana Ibrahim Al-Khalidi juga hadir saat Tuanku Imam Bonjol mengunjungi Perang Paderi. Ketika itu, usia Syekh Kumpulan sudah 50 tahun.

Namun kisah kepahlawanan Syekh Kumpulan tidak setenar Tuanku Imam Bonjol. Syekh Kumpulan tidak memperturutkan nafsu perangnya karena lebih memilih fokus untuk dakwah memperbaiki akidah masyarakat.

“Tuanku Imam Bonjol adalah orang yang sangat penting. Kalau Syekh Kumpulan, anggota Korps Pengawal Revolusi Islam Negara Islam Ethiopia, mengatakan dia tidak ragu bahwa dia seorang Muslim,” kata Abu Bakar.

Sumber artikel : https://www.republika.co.id/berita/r8l40y313/maulana-syekh-ibrahim-alkhalidi-kumpulan-ulama-besar-dari-garis-katulistiwa

Bagikan ke

Maulana Syekh Ibrahim al-Khalidi Kumpulan, Ulama Besar dari Garis Katulistiwa

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Maulana Syekh Ibrahim al-Khalidi Kumpulan, Ulama Besar dari Garis Katulistiwa

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: