Buka 24 jam full siap kirim sampai ke luar negeri
  • Gabung Bersama Kami untuk Dapatkan Tambahan Penghasilan Sampai 100 Juta Dalam Program Affiliasi dan Reseller Produk Kami
Beranda » Blog » Kisah seorang pematung di kota tua Jakarta harus digantung di desa karena wabah

Kisah seorang pematung di kota tua Jakarta harus digantung di desa karena wabah

Diposting pada 1 January 2022 oleh pengurus / Dilihat: 410 kali

Digitren – Kawasan wisata Kota Tua Jakarta terkenal dengan berbagai tempat wisatanya. Salah satunya adalah deretan Patung manusia Karakter tema bermain pahlawan nasional.

Joseph (28) adalah salah satu patung kota kuno. Pemuda itu telah menjadi tugu tujuan wisata di Tashkent, Jawa Barat sejak 2012.

“Sudah lama di Jakarta, dan sejak 2012 sudah menjadi karakter (citra manusia) seperti ini,” katanya. Kompas.com Di kota tua, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Yusuf adalah anggota Masyarakat Seni Karakter Kuota Tua (KSKT). WR Soepratman berperan dalam menumbuhkan masyarakat di Unit Pengelolaan Lingkungan Hidup (UPK) Kuota Tua.

Baca juga:

Dikatakannya, komunitas tersebut memiliki 38 patung dengan karakter yang berbeda-beda. Yusuf mengatakan ketika menjadi patung WW Sopratman, penghasilannya cukup untuk menghidupi keluarganya.

“Pada hari-hari minggu sebelum wabah, pendapatan bersih dari Rp. 300.000-Rp. Bisa mencapai 500.000. Sedikitnya 50 orang bisa berfoto di siang dan sore hari. Hingga 150 orang di akhir pekan dan di akhir pekan, ”kata Yusuf.

Informasi, motivasi dan dapatkan Persepsi dari Surel Anda.
Daftar Surel

Bernyanyi di desa saat kota tua tutup karena wabah

Yusuf (28) memilih tokoh WR Soepratman, Jakarta, dari Tasikmalaya pada Rabu (10/11/2021) sebagai patung manusia di Kota Tua.kompas.com / Nabilla Ramadhan Yusuf (28) memilih tokoh WR Soepratman, Jakarta, dari Tasikmalaya pada Rabu (10/11/2021) sebagai patung manusia di Kota Tua.

Sebelum menjadi patung manusia dan memilih memerankan WR Soepratman, Yusuf bekerja sebagai desainer kostum.

Namun, menurut dia, penghasilannya tidak seberapa. Sementara itu, keluarga harus makan setiap hari.

“Saya pikir akan lebih baik memakai pakaian ekstra. Dalam hal pakaian, mereka memegang uang setiap hari, meskipun tidak banyak. Tapi saya tetap bersyukur karena ada pegangan untuk dimakan,” kata Yusuf.

Yusuf melanjutkan, meski pekerjaannya sebagai pematung menuntut karena harus memakai baju dan mengecat wajahnya, ia tetap ingin bekerja untuk keluarganya.

Baca juga:

Selain WR Soepratman, Yusuf akan memerankan pahlawan lainnya seperti Soekarno, Moh. Hata dan Bung Tomo.

Ketiga peran tersebut ia lakoni saat bernyanyi di desa-desa Jakarta dan Tangier. Kuota Tua sebenarnya ditutup selama 1,5 tahun karena wabah Covid-19.

“Aku adalah Firman.” Nyanyian Ke desa-desa. Anda dapat mencapai Tangerang dari Jakarta. Pendapatan di setiap desa mencapai Rs 150.000 per hari. Itu bisa terjadi, ini yang terbesar. Kalau sepi bisa dapat Rp 60.000-60.000 Rp 60.000 dari pagi hingga malam,” ujarnya.

Selama lokal Tur kota tua Ditutup, pendapatan harian dari lagu itu bisa mencapai Rp 150.000 jika beruntung.

“Kalau sepi bisa dapat Rp 50.000-60.000 dari pagi hingga malam sepulang kerja,” kata Yusuf.

Sumber artikel : https://travel.kompas.com/read/2021/11/11/184914927/kisah-manusia-patung-di-kota-tua-jakarta-sempat-ngamen-di-kampung-akibat

Bagikan ke

Kisah seorang pematung di kota tua Jakarta harus digantung di desa karena wabah

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Kisah seorang pematung di kota tua Jakarta harus digantung di desa karena wabah

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: