Nabi (damai dan berkah Allah besertanya) mengatakan:
digitren.id, JAKARTA – Sebelum era Islam yang mayoritas penduduknya Yatsrib, kini Madinah, baik dari komunitas Arab maupun Yahudi adalah orang-orang yang buta huruf sebagai akibat kurangnya pendidikan.
Yakhsyallah Mansur dalam bukunya Ash-Shuffah menjelaskan, tentang kondisi orang-orang Arab. Allah SWT adalah yang terbaik Al Jumuah ayat 2 berfirman:
kan kan
“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul dari antara kamu, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah. Dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
Berkenaan dengan hal tersebut, hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, Rasulullah SAW dapat diterbitkan sebagai berikut:
Amiنَّا لا لَا “Kami adalah umat yang buta huruf. menulis dan tidak bisa menghitung.” (HR Bukhari).
Menurut ar-Raghib al-Ashfihani, yang dimaksud ummiy Pohon orang-orang dapat Anda temukan di menu dan tutup buku. Ibnu Hajar al-Asqalani (773 H-852 H) menyatakan, “Orang Arab dikatakan ummi (buta huruf) karena sedikit sekali di kalangan mereka yang bisa menulis.
Tentang dari mana orang Arab belajar menulis, Ibnu Khaldun (732 H – 808 H / 1332 M-1406 M) mengatakan, “Menurut cerita orang, penduduk Taif dan suku Quraisy belajar menulis dari Hirah (sebuah kota dekat Furat di Irak).
Dikatakan dan ini masih diragukan, bahwa orang Quraisy yang belajar menulis dari Hirah adalah Sufyan bin Umayyah, dikatakan pula Harb bin Umayyah yang menerima dari Aslam bin Sidrah.
Dugaan orang mendekati kebenaran adalah pendapat yang mengatakan, mereka mempelajarinya dari suku Iyad. “Aku di sini untuk mengambil buku, aku harus kembali ke Irak, jika Iyad masih tetap nomaden, padahal tulis-menulis adalah salah satu budaya hidup menetap.”
Menurut Ibnu Khaldun, “Saya pernah mengatakan bahwa orang-orang Hijaz (tulisan-menulis) harus dimakan (tulis-menulis) dari Hirah, dan orang Hirah harus dimakan dari Dinasti Tubba’ (Islam Yaman sebelum Islam) dan Himyar. (sekarang kerajaan Oman) pendapat yang paling layak.”
Menurut al-Baladzuri, ada 17 sekte Islam dalam Al-Qur’an, yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut:
Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abu Ubaidah bin Jarah, Thalhah, Yazid bin Abu Sufyan, Abu Hudzaifah, Hatib bin Amr, Abu Salamah bin Abd al-Asad al-Mahzumy, Aban bin Said bin al-‘ Ash bin Umayyah, Khalid bin Said bin al-Ash, Abdullah bin Said bin Abi Sharhi al-‘Amiry, Huwaitib bin Abd al-Uzza al-Amiry, Abu Sofyan bin Harb, Muawiyah bin Abu Sufyan, putra Juhaim bin ash-Shalt putra al-A’la al-Hadhramy.
Dari sumber yang sama yaitu Hafsah, Umi Kultsum (istri-istri Rasulullah SAW), dan Syifa ‘binti Abdullah al-Adawiyah. Sedangkan Aisyah dan Ummu Salamah dapat diupdate dibawah ini.
Saat ini belum tersedia komentar.