Masjidil Haram di Mekkah adalah tempat suci bagi umat Islam.
Digitren, RIYADH – Masjidil Haram Mekah Ini adalah tempat suci bagi umat Islam. Ketika umat Islam berada di dalamnya, pahalanya lebih besar ketika mereka sujud dan melakukan perbuatan baik lainnya.
Tapi apakah Allah akan mengampuni kita jika kita berperilaku buruk saat kita berada di Masjid Agung atau melakukannya hanya dengan pikiran kita? Dilaporkan dari web Islami, Para ahli membaginya menjadi lima kategori.
- Ide yang datang ke pikiran.
- Kecemasan: Gagasan untuk beristirahat.
- Hadis An-Nafs syafaat jiwa dengan diri; Jangan ragu untuk mengambil tindakan.
- Ham: Keinginan untuk mengambil tindakan.
- ‘Azm: Komitmen; Untuk memiliki kekuatan dan tekad untuk melakukan itu.
Menurut para ulama, seseorang tidak akan bertanggung jawab atas jamaah haji karena dia tidak memilih mereka. Karena itu kecelakaan (di luar kendalinya).
Begitu juga dengan Hatir dan Hadits An-Nafs, meskipun mereka mungkin menolaknya, karena Allah telah mengampuni mereka. Seperti disebutkan sebelumnya dalam hadits shahih, “Allah memaafkannya karena wacana batinnya kepada umat.” (Hadits An-Nafs).
Mengenai ham atau inisiasi, hadits menyatakan bahwa jika seseorang berniat melakukan perbuatan baik, itu akan ditulis sebagai perbuatan baik. Jika dia berniat berbuat jahat, dia tidak akan dihukum. Malaikat pertama-tama memperhatikan jika seseorang melakukan kesalahan atau meninggalkan pikiran buruknya.
Saat ini belum tersedia komentar.