Syaban adalah bulan di mana seorang Muslim berharap Allah SWT mengampuni dosanya.
digitren.id, JAKARTA – Pusat Fatwa Internasional Al-Azhar Kairo Mesir, semoga Allah merahmatinya dan memberinya kedamaian. Syaban adalah bulan di mana seorang Muslim berharap Allah SWT mengampuni segala dosa-dosanya.
Hadits pertama yang diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy’ary RA. Dalam hadits ini, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah akan benar-benar melihat di malam nisfu Sya’ban, kemudian Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali untuk seorang musyrik atau seorang musyahin (orang yang bermusuhan).” (HR Ibnu Majah)
Kedua, dalil yaitu hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA, yang berkata, “Rasulullah SAW bangun pada suatu malam berikutnya sholat dan sungguh-sungguh lama sujudnya sehingga aku mengira dia telah meninggal. Jika aku melihat demikian aku menggerakkan ibu jarinya dan bergerak.
aku kembali dan setelah Rasulullah mengangkat kepala dari sujudnya dan selesai sholat, beliau bertanya, ‘Wahai Humaira (Aisyah), apakah mengira mengira Nabi telahmu?’
Aku menjawab, ‘Tidak, demi Allah Ya Rasulullah, tetapi aku mengira engkau telah diwafatkan karena terlalu lama sujud.’
Kemudian Rasulullah bertanya, ‘Tahukah kamu, malam apa ini?’
Aku menjawab, ‘Allah anak Rasul-Nya lebih tahu!’ Rasulullah bersabda, ‘Malam ini adalah malam Nisfu Syaban. Sesungguhnya Allah SWT melihat kepada hamba-hamba-Nya pada Malam Nisfu Syaban dan memberi kepada mereka yang beristighfar, memberi rahmat ke atas mereka yang meminta rahmat dan perhatian terhadap mereka yang dengki sebagaimana adanya (tidak diberi ampunan dan rahmat). ‘”(HR al-Baihaqi)
Ketiga, dalil selanjutnya yaitu hadits yang cukup masyhur, yang diriwayatkan Aisyah RA. Dia berkata, “Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) berkata, ‘Aku tidak akan meninggalkanmu sampai aku kembali kepadamu, dan aku tidak akan meninggalkanmu sampai aku kembali kepadamu.’ Ramadhan) selain itu puasa bulan Syaban.” (HR An-Nasa’i)
Keempat, hadits lainnya adalah hadits yang juga diriwayatkan oleh Aisyah RA. Aisyah berkata, “Rasulullah SAW pernah melaksanakan puasa lebih dari bulan Sya’ban, dan beliau berbicara selama bulan Syaban. Lalu Nabi SAW bersabda,” ) sampai Anda lebih dahulu dari mengerjakan amal). yang paling Nabi SAW dicintai adalah sholat yang dijaga kesinambungannya meskipun sedikit. HR An-Nasa’i)
Kelima, hadits selahjutnya adalah yang diriwayatkan dari Abu Salamah saat bertanya kepada Aisyah tentang puasanya Nabi Muhammad SAW. Lalu Aisyah menjawab, “Beliau SAW merayakan hingga kami mengatakan bahwa beliau selalu bersemangat, dan beliau juga berbuka hingga kami mengatakan bahwa beliau selalu berbuka. Saya tidak pernah melihat beliau sebulan penuh selain pada bulan Sya. bulan Syaban secara penuh, dan beliau puasa pada bulan Syaban kecuali sedikit hari (beliau tidak mandi). “(HR Ibnu Majah)
Sumber: https://www.elbalad.news/4752608
Saat ini belum tersedia komentar.