Buka 24 jam full siap kirim sampai ke luar negeri
  • Gabung Bersama Kami untuk Dapatkan Tambahan Penghasilan Sampai 100 Juta Dalam Program Affiliasi dan Reseller Produk Kami
Beranda » Blog » Akibat Pandemi, Pendapatan Patung di Kota Tua Berkurang Drastis

Akibat Pandemi, Pendapatan Patung di Kota Tua Berkurang Drastis

Diposting pada 30 December 2021 oleh pengurus / Dilihat: 530 kali

Digitren – Pandemi COVID-19 telah menciptakan lingkungan wisata Kota Tua ditutup di Jakarta selama 1,5 tahun. Ini menghasilkan pendapatan Patung manusia Ini telah menurun secara signifikan di kawasan wisata ini.

Salah satu korbannya adalah Yusuf (28), pemuda asal Tasikmalaya yang telah bekerja sebagai patung di Kota Tua sejak 2012.

manusia patung di Kota Tua

Yusuf (28) asal Tasikmalaya yang bekerja sebagai salah satu manusia patung di Kota Tua yang memilih karakter WR Soepratman, Jakarta, Rabu (10/11/2021).(kompas.com / Nabilla Ramadhian)

“Pada hari-hari minggu sebelum wabah, pendapatan bersih bisa mencapai dari Rp. 300.000-Rp 500.000. Dia mengatakan banyak orang juga meminta foto sebelum wabah melanda. Tuturnya kepada Kompas.com di kota pariwisata, Jakarta, Rabu (11/11/2021).

Baca juga: Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Waduk Cengklik Park Boyolali Jawa Tengah

Pendapatan itu diperoleh Yusuf tiap harinya. Ia mulai bekerja pada pukul 08.00 WIB sebelum wabah, dan pulang pada pukul 22.00 WIB.

Namun saat ini hanya berlaku hingga pukul 18.00 WIB karena kuota jam akan dibuka kembali pada Oktober 2021.

“Saya biasanya dulu istirahat hanya setiap tiga jam, artinya susah untuk nyari jam istirahat. Maaf atas ketidaknyamanannya, tapi kami harus istirahat. Mereka tampaknya sangat antusias untuk berfoto. Tapi sejak saat wabah Covid, kami istirahat pada setiap waktu masuk sholat”. Yusuf (28) memilih tokoh WR Soepratman, Jakarta, dari Tasikmalaya pada Rabu (10/11/2021) sebagai patung manusia di Kota Tua.kompas.com / Nabilla Ramadhan Yusuf (28) memilih tokoh WR Soepratman, Jakarta, dari Tasikmalaya pada Rabu (10/11/2021) sebagai patung manusia di Kota Tua

Pendapatan Turun Secara Dramatis Akibat Dari Pandemi

Yusuf adalah anggota Masyarakat Seni Karakter Kota Tua (KSKT). WR Soepratman telah berperan dalam pertumbuhan masyarakat di Unit Pengelolaan Lingkungan Hidup (UPK) Kota Tua.

Dikatakannya, komunitas tersebut memiliki 38 patung dengan karakter yang berbeda-beda. Hanya 17 gambar yang dihidupkan kembali sejak kota tua dibuka kembali.

Dengan ditutupnya Kota Tua, wabah Covid-19 memaksa sebagian masyarakat untuk kembali ke kampung halaman. Beberapa beralih ke karier dan melanjutkan hidup di Kota, karena mungkin di kampung tidak ada pekerjaan.

Baca juga: Kota Lama Jakarta Telah Dibuka Kembali, Jumlah Kunjungan Turun Sebelum Pandemia

Yusuf sendiri masih tetap menjadi manusia patung. Namun, pada saat itu, diamenjadi manusia patung bagi desa-desa sekitarnya yang dia kelilingi dari Jakarta ke Tangerang.

“Saya menyebutnya ngamen, tapi metodenya menyanyikan lagu lagu di kampung. Bisa dari Jakarta ke Tangerang. Di tiap kampung pendapatannya bisa mencapai Rp 150.000 dalam sehari.

Sejak dibukanya kembali kota tua, pendapatan harian Yusuf sekitar Rp 200.000. Padahal sebelumnya, hanya 50.000 sampai 60.000, ini bisa dikatakan pendapatan paling kecil dari pagi sampai sore.

“Sekarang saya bisa mendapatkan 100.000-Rp 200.000 Alhamdulillah, karena apalagi Rp 100.000, cari Rp 50.000 sampai kepanasan kemarin (saat kota tua masih ditutup).

Sumber : travel.kompas.com

Bagikan ke

Akibat Pandemi, Pendapatan Patung di Kota Tua Berkurang Drastis

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Akibat Pandemi, Pendapatan Patung di Kota Tua Berkurang Drastis

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: