Buka 24 jam full siap kirim sampai ke luar negeri
  • Gabung Bersama Kami untuk Dapatkan Tambahan Penghasilan Sampai 100 Juta Dalam Program Affiliasi dan Reseller Produk Kami
Beranda » Blog » 13 Rekomendasi Terbaru IDAI Terkait Aturan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen

13 Rekomendasi Terbaru IDAI Terkait Aturan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen

Diposting pada 2 January 2022 oleh CENG CENG Sahal / Dilihat: 426 kali

[

Digitren – Oleh PPM Pemerintah mengindikasikan bahwa Zona Tingkat 1 dan 2 akan diizinkan untuk melakukan PMS hingga 100 persen di depan sekolah.

Aturan tersebut berdasarkan ketentuan Pedoman Aplikasi 4 Kementerian Pendidikan selama epidemi CVD-19, dan PTM dengan kapasitas ruang kelas hingga 100 hanya dapat belajar selama enam jam sehari.

Menanggapi rencana tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI) telah memberikan saran terbaru tentang PTM. Ketua IAI Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengatakan, rekomendasi terbaru dikeluarkan dengan mempertimbangkan banyak faktor.

Dalam keterangan dari IDAI, Minggu (2/1/2022), Dr Pepperm mengatakan: “Salah satunya berdasarkan pengalaman masa lalu.

Baca lebih lajut:
Mulai besok, PTM Jakarta Limited dengan kapasitas 100%

Perbedaan Omicron di Indonesia juga menjadi alasan mengapa IDAI mengajukan resolusi baru tersebut. Selain itu, di negara-negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Afrika, terjadi peningkatan jumlah anak yang terkena penyakit CV-19 dalam beberapa pekan terakhir.

Sebagian besar kasus ini terjadi pada anak-anak yang tidak divaksinasi. Sekjen IDAI Dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A(K) menambahkan, keputusan ini mempertimbangkan pentingnya proses pendidikan bagi anak usia sekolah.

“IDAI mendukung pembelajaran tatap muka, namun pada waktu dan tempat yang tepat. Karena keselamatan dan kesehatan anak adalah yang utama,” ujar Dr. Hikari.

Berikut rekomendasi IDAI 13 terkait PTM tahun ajaran 2021/2022 adalah:

  1. 100% guru dan staf sekolah telah menerima vaksin CV-19 untuk pembelajaran tatap muka terbuka.
  2. Anak usia sekolah diimunisasi lengkap dengan CV-19, baik dalam dosis kecil maupun tanpa penyakit menular.
  3. Sekolah tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Secara khusus, fokus pada penggunaan masker wajib untuk semua orang di sekitar sekolah, keberadaan hand sanitizer, pengendalian jarak, larangan makan, sirkulasi udara, dan penyaringan aktif sehari-hari untuk anak-anak, guru, staf sekolah, dan sekolah. staf.
  4. Kategori untuk anak-anak 12-18 tahun; SEBUAH) Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100% apabila tidak ada penambahan korban covid-19 di daerah tersebut dan tidak ada gejolak sebaran di daerah tersebut. B) Pembelajaran tatap muka (campuran 50% offline, 50 persen online) Ovidron, yang masih dapat dikendalikan jika kasus Covid-19 masih kurang dari 8% positif, ditemukan ditularkan secara lokal. . Selain itu, anak-anak, guru, dan staf sekolah menerima 100 persen vaksin CVD-19.
  5. Kategori untuk anak-anak 6-11 tahun: SEBUAH) Di wilayah sekolah seharusnya tidak terjadi peningkatan infeksi CVD-19 dan tidak ada penyebaran di wilayah tersebut (50% offline, 50% online). B) Jika masalah hak cipta-19 masih ada tetapi tingkat positifnya kurang dari 8%, pengajaran tatap muka dapat dilakukan dalam format campuran (50% online, 50% offline). Selain itu, lokalisasi osmotik yang masih terkontrol telah ditemukan. Fasilitas luar ruangan yang direkomendasikan juga tersedia, seperti halaman sekolah, taman, pusat olahraga, dan ruang publik terintegrasi yang ramah anak.
  6. Kategori untuk anak di bawah 6 tahun: SEBUAH) Sekolah tidak direkomendasikan untuk pengajaran tatap muka kecuali tidak ada masalah baru dengan CVD-19 atau masalah baru. B) Sekolah dapat memberikan instruksi yang disinkronkan dan disinkronkan dengan metode online dan melibatkan orang tua dalam kegiatan di dalam dan di luar ruangan; C) Sekolah dan orang tua dapat menciptakan lingkungan dalam ruangan, pembelajaran luar ruang gratis untuk setiap keluarga, dan menciptakan inovasi seperti modul yang dipimpin sekolah.
  7. Anak-anak dengan penyakit penyerta dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak. Komorbiditas pediatrik termasuk malnutrisi, diabetes mellitus, penyakit ginjal kronis, imunodefisiensi, penyakit paru obstruktif kronik, obesitas, tekanan darah tinggi, dan banyak lagi.
  8. Sebaiknya anak yang berusia 6 tahun ke atas menyelesaikan imunisasi sesegera mungkin.
  9. Jika bayi sudah diberikan dua dosis penuh dan 2 minggu setelah suntikan terakhir, maka dianggap aman dari vaksin Covid-19.
  10. Sekolah dan pemerintah memberikan kebebasan kepada orang tua dan keluarga untuk memilih pendidikan online atau offline, dan tidak boleh ada paksaan.
  11. Bagi anak-anak yang memilih pendidikan online, pihak sekolah dan pemerintah harus memastikan adanya proses pembelajaran online.
  12. Rekomendasi lengkap terkait protokol kesehatan dan prosedur mitigasi mengacu pada rekomendasi IDAI sebelumnya.
  13. Keputusan untuk membuka atau menutup sekolah harus mempertimbangkan fakta bahwa ada masalah baru CV-19 di lingkungan sekolah.

Baca lebih lajut:
Di tengah wabah, peran guru dalam pembelajaran online sudah efektif?

Sumber artikel : https://www.suara.com/health/2022/01/02/205033/13-rekomendasi-terbaru-idai-terkait-aturan-pembelajaran-tatap-muka-100-persen

Bagikan ke

13 Rekomendasi Terbaru IDAI Terkait Aturan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

13 Rekomendasi Terbaru IDAI Terkait Aturan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: