Jangan Merusak Terumbu Karang di Desa Wisata Arborek Raja Ampat
23 Desember 2021 72x Travel News
Digitren – Desa Wisata Arborek sebelum wabah Covd-19, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, sering dikunjungi wisatawan lokal (wiskal) dan wisatawan asing.
“Ini menimbulkan beberapa masalah,” kata Ronald Mambrasar, Kepala Pokdarwis Desa Wisata Arborek. Terumbu Karang di air sekitar desa menjadi rusak.

Wisata Arborek Raja Ampat
“Bahkan mereka yang merusak banyak terumbu karang karena ketika menyelam banyak yang tidak bisa mengontrol keseimbangannya,” katanya kepada Kompas di Desa Wisata Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Rabu (27/10/2021).
Ronald melanjutkan, ketidakmampuan para traveler snorkeling dalam menjaga keseimbangan seringkali menggunakan terumbu karang sebagai pijakannya.
Baca juga:
- Arab Tutup Bandara Internasional Akibat Covid Baru, Nasib Agen Travel Umroh
- Sewa Rental Mobil Terdekat dan Murah di SEVA Mobil Bekas
- Persiapan Kesehatan Sebelum mengerjakan Umroh dan Haji yang Diwajibakan Tahun ini
- Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah Lengkap Dengan Doa dan Bacaan yang Benar
- Inilah Persyaratan Umroh dan Dokumen Penting yang Wajib Ada
Ini menyebabkan terumbu karang di dalam Desa Arborek jadi rusak setelah sebelumnya dalam kondisi baik.
Air laut murni di Desa Wisata Arbork, Resimen Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (26/10/2021)
“Banyak terumbu karang yang tumbuh kembali selama Covid. Keberadaan pandemi ini ternyata membawa kebaikan bagi alam. Walaupun memang dari sisi ekonomi menjadi minus. Kita akan menanam kembali terumbu karang karena selama Covid ini tidak ada pengunjung.
Saat Covid mewabah, Ronald mengatakan pihaknya akan fokus menanam terumbu karang sembari menunggu kunjungan wisman ke Pulau Arbor.
Menurut Ronald, banyak terumbu karang yang mampu tumbuh sehat.
Ke depan, pihaknya akan menempatkan orang-orang di sekitar tebing untuk mengontrol wisatawan snorkeling. Nantinya penjaga itu akan memerintahkan agar wisatawan mematuhi aturan, hal ini untuk menjaga terumbu karang agar tetap baik.
“Sebelum wabah Covid , ada sekitar 50 kapal berada di dermaga dalam sehari. Jumlah ini tidak dalam satu kali perjalanan, melainkan keluar masuk. Bagaimanapun, setidaknya ada 50 kapal sehari, dengan setidaknya 10 orang di dalamnya, ”kata Ronald.
Sumber artikel : travel.kompas.com
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
08132757078 -
Whatsapp
08132757078 -
Messenger
jamilherballove -
Email
dinara354@gmail.com