Berbakti kepada orang tua memiliki keutamaan.
digitren.id, JAKARTA berbakti kepada orang tua dan menyambung silaturrahim kepada saudara dan koleganya. Hadis dari Anas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengatakan:
“Siapa yang berbakti Kepada orang tuanya, dia akan bisa menerima berkah Allah (SWT) di jalan yang benar.” (HR Bukhari, Abu Yala, Thabrani, dan Hakim).
Salman al-Farisi juga meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, Qadha Allah tidak akan diubuh kecuali dengan doa dan umur tidak akan bertambah kevuali dengan berakti kepada onang tua “(HR Trmidz).
Diriwayatkan juga dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Siapun yang ingin dipanjangkan umurya dan ditambah rezekinya, maka perlu dia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturhim. (HR Ahmad dan al-Baihaqi).
dr. Sa’id dalam bukunya “Kaya Harta dan Hati Tips Menjadi Kaya Segalanya “download, sebagian ulama menjelaskan bahwa berbakti kepada orang tua merupakan wujud dari rasa syukur kepada Allah swt. Karena Allah SWT dalam surah Luqman ayat 14 berfirman “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Sebab, hanya kepada-Ku-lah kamu kembali.”
Jika seseorang berbakti kepada orang tuanya, berarti dia berterima kasih kepada keduanya, dan orang yang berterima kasih kepada keduanya, berarti dia telah berterima kasih kepada Allah SWT.
Rasa syukur dari seorang hamba menjadi sebab turunnya Tambahan (nikmat) dari Allah sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya, Dan (ingatlah juga), tatkala Allah SWT berfirman dalam surah Ibrahim ayat 7.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) nilai dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”
Tambahan nikmat dari Allah tidak akan pernah putus selama hamba bersyukur itu kepada-Nya. Az-Ziyadah (soal) yang terjemahannya sama dengan makna pertanyaan soal bacaan.
“Hal itu sesuai dengan pengetahuan Allah Yang Menguasai umur dan Maha Pemberi rezeki,” katanya.
Namun ada pula yang berpendapat, ‘Az-Ziyadah’ di sini mengandung arti ‘kinayah’ (kiasan) dari berkah atau keabadian indahnya berdzikir. Sedang ulama yang lain mengatakan, “ada kandungan makna lain selain makna-makna itu itu”.
Oleh karena itu, jagalah sikap berbakti kepada orang tua dan sambung tali silaturahim. Tidak ada yang hadir menguntungkan kecuali ketakwaan, perbuatan takwa yang paling rendah adalah menunjukkan dan kebosanan tetap berhubungan dengan Allah.
Dikatakan “Siapa yang menjalin hubungan denganKu maka Aku akan menjalin hubungan dengannya. Siapa yang memutus hubungan dengan-Ku Aku akan memutus hubungan dengannya.”
Sadarilah bahwa jiwa yang kafir hanya bisa dijalin dengan materi. Bukanlah perbuatan yang ihsan dan makruf jika kedua orang tua memandang sedang anaknya hidup dalam kemewahan.
Allah SWT dalam surat Luqman ayat 15 berfirman. “Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.”
Allah SWT dalam surat Al-Isra ayat 23 juga berfirman.
“Jika Anda tidak menemukan apa yang Anda cari, tanyakan saja.”
Ammar bin Syu’aib meriwayatkan dari ayah dan kakeknya bahwa ada seorang laki-laki yang datang menemui Nabi SAW, dia berkata.
“Saya memiliki sejumlah uang dan ayah saya memerlukan uang tersebut.” Nabi berkata “Jiwa dan hartamu adalah milik ayahmu. Sesungguhnya anak-anakmu adalah hasil karya terbaikmu, makanlah dari hasil kerja anak-anakmu.” (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Ibnu khuzaimah).
Abu Hurairah meriwayatkan Sabda Rasulullah SAW.
“Seseorang tidak akan membalas budi orang tuanya, kecuali ketika dia bertemu dengan orang lain yang dia miliki, lalu membeli dia.” (HR.Muslim, dan Abu Daud).
Muadz bin Jabal bertanya, “Apakah Anda berhak tinggal di sini?”
Dia menjawab. “Jika kamu mengunduh surat dari keluarga dan milikmu sendiri untuk memenuhi kebutuhan ayahmu, maka kamu berhak memilih.” (HR Ibnu Abi Syaibah).
Saat ini belum tersedia komentar.