melakukan maksiat berdampak buruk pada manusia.
digitren.id, JAKARTA – Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mampu menunjukkan bahwa banyak sekali orang-orang jahat yang gonta-ganti orang-orangan yang berasal dari pihak ketiga. Dalam surah Al-Jatsiyah ayat 21 yang artinya:
“Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan / maksiat itu mengira bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang percaya dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu.”
Bashran Yusuf, Lc., MA dalam bukunya “Haji dan Bahaya Maksiat” yang dibagikan oleh Ibnul Qayyim tentang dampak negatif dan bahaya maksiat tersebut, di antaranya:
Pertama, terhalang dari ilmu, karena ilmu adalah cahaya dan maksiat yang bisa dilihatnya. Kedua terhalang dari rezeki. Kalaupun ada orang yang bergelimang kemaksiatan namun Allah masih memberinya kekayaan, maka itu tidak menyenangkan baginya.
Dalam surah Ali Imran ayat 196-197 Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah anggota dari sekelompok orang yang berusaha menjadikan orang-orang kafir pelaku maksiat menguasai keadaan dunia.
“Jangan sekali-kali-kali pandang oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. “Kami baru menyadari bahwa kami bisa segera melihat Jahanam dan Jahanam.”
Ketiga Pelaku maksiat akan merasa seperti bayangan dan bayangan dalam hati.
Para salaf mengatakan, “Ketika aku bermaksiat kepada Allah, maka aku melihat pada tungganganku dan istriku.”
Keempat, dosa akan melahirkan dosa yang lain. Para salaf berkata, “Di antara hukuman dosa adalah dosa sebelumnya, dan di antara pahala adalah pahala sebelumnya.”
Lima, keinginan untuk bertaubat dan berbuat baik.
Semakin banyak orang bermaksiat semakin lemah di hadapan ketaatan, hati pun menjadi keras dan dihinggapi kehinaan. kehendak Tuhan
Al-Muthaffifin ayat 14 berfirman yang artinya:
“Sekali-kali tidak, namun apa yang mereka lakukan [dari dosa] telah untuk menutupi hati mereka.”
Keenam, kesempitan hidup di dunia dan di akhirat. Allah dalam surah Thaha ayat 124 berfirman yang artinya:
“Dan barang siapa pun dari mengingatku, maka dia akan hidup di sempit dan kami akan berkumpul di hari-hari dalam keadaan buta.”
Saat ini belum tersedia komentar.