Apa Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Apa itu bank standar? Apa itu bank syariah? Ada perbedaan, bukan? Sederhananya, bank standar adalah bank yang umumnya digunakan oleh masyarakat dan berasal dari pemerintah, tergantung pada prosedur dan peraturannya. Contohnya adalah Bank BRI, Bank BCA dan bank non syariah lainnya. Sementara itu, bank syariah memiliki sistem yang memungkinkan nasabah beroperasi sesuai dengan syariat Islam, dan isu penurunan suku bunga sering dibahas oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia). Berdasarkan pernyataan tersebut, bank tradisional dan bank syariah berbeda ya.

Penulis ingin bertanya kepada pembaca, apakah pembaca pernah ke bank? Bahkan, hampir semua orang pergi ke bank. Baik dengan melakukan rekening, pinjam meminjam, mengambil pinjaman gaji, membayar kuliah dan lain sebagainya. Tapi apakah pembaca pernah ke bank syariah? Jika tidak, inilah produk baru hanya untuk Anda! Bahkan mirip dengan bank biasa, hanya bank syariah yang menegakkan syariat Islam di Mumalat.

Apakah masih ada perbedaan antara pembaca dan bank tradisional dan bank syariah? Tentu saja ya. Jadi apakah pembaca tahu apa itu perbankan? Fungsi Bank adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat lain.

Oke, jadi mari kita cari tahu apa perbedaan antara bank tradisional dan bank syariah.

1. Konsep dan sistem bank tradisional dan bank syariah

Bank konvensional sering menggunakan prinsip bebas biaya, menggunakan sistem suku bunga dan suku bunga terbatas. Sementara itu, pada prinsipnya bank syariah tidak menggunakan bunga, melainkan sistem bagi hasil. Di bank tradisional, kami dapat memenuhi peran kami sebagai nasabah dan aktivitas apa pun selama aktivitas yang dilakukan tidak melanggar aturan dan masih dalam kendali OJK. Investasikan hanya dalam keuangan halal di bank syariah dan sesuai dengan hukum Islam.

2. Fungsi antara bank tradisional dan bank syariah

Bank tradisional bertindak sebagai perantara bagi penyedia jasa keuangan dan sebagai simpanan dan peminjam. Sementara itu, bank syariah dapat beroperasi tidak hanya sebagai penyedia keuangan tetapi juga sebagai investor atau penggerak sosial.

3. Perjanjian Formal

Transaksi di lembaga perbankan harus disepakati oleh kedua belah pihak, baik bank formal maupun bank syariah, atau biasa disebut dengan perjanjian formal antara nasabah dengan bank. Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah terlihat dari perjanjian formal. Bank tradisional mengadakan perjanjian hukum dengan lembaga nasional. Sementara itu, bank syariah membuat perjanjian berdasarkan Syariah Islam.

4. Pengendalian bank tradisional dan bank syariah

Keduanya diatur dalam UU Perbankan 10 Tahun 1998, namun pihak yang berwenang mengendalikan kegiatannya berbeda. Bank-bank biasa berada di bawah kendali Dewan Komisaris. Sementara itu, bank syariah terdiri dari beberapa lembaga, antara lain Dewan Regulasi Syariah, Dewan Syariah Nasional, dan Dewan Komisaris Bank.

5. Manajemen yang baik dari bank tradisional dan bank syariah

Di bank tradisional, jika kita menunda pembayaran atau setoran, denda akan dibayarkan. Jika kita tidak membayar tepat waktu ketika kita mencapai kesepakatan, hukumannya mungkin lebih tinggi. Kita harus tahu bahwa bank syariah dapat bernegosiasi untuk mencapai mufakat, meskipun bank syariah tidak memberikan sanksi. Kadang-kadang ada bank syariah yang memberlakukan hukuman pada masalah tertentu tetapi hukuman dari pelanggan kepada bank syariah tidak menyenangkan bank syariah tetapi untuk dukungan keuangan untuk kegiatan sosial.

Ikuti ulasan menarik lainnya dari penulis Klik di sini